Berdasarkan atas benda peninggalan itu zaman Praaksara dibagi sebagai berikut:
Zaman Batu
Zaman batu tua terbagi menjadi tiga zaman, yakni:
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Ciri zaman Palaeolitihikum adalah ditemukannya peralatan manusia yang dibuat dari batu dan dikerjakan secara kasar. Manusia belum bertempat tinggal tetap. Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun sebelum masehi.
Ciri-ciri zaman ini adalah manusia masih berburu dan mengumpulkan makanan yang diperoleh dari alam (food gathering), serta hidupnya berpindah-pindah (nomaden).
Manusia pendukung zaman ini adalah Homo Wajakensis, Pithecanthropus Erectus, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Dan kebudayaan yang mendukungnya adalah kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)
Peralatan manusia pada zaman Mesolithikum masih menyerupai alat-alat Palaeolithikum. Manusia sudah mulai bertempat tinggal tetap. Hal ini terbukti dari penemuan Kjokkenmoddinger (sampah dapur yang berupa kulit kerang) dan Abris sous roche (gua tempat tinggal).
Kebudayaan Indonesia pada zaman Mesolithikum ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu Pabble culture (kebudayaan kapak genggam di Sumatera Timur), Flakes culture (kebudayaan alat serpih di Toala Timur dan Rote) dan Bone culture (kebudayaan yang terbuat dari tulang di Sampung, Madiun dan Ponorogo.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Pada Zaman Neolithikum peralatan manusia yang terbuat dari batu sudah diasah halus dan sudah indah pembuatannya. Manusia sudah dapat membuat tembikar, menenun, serta sudah bertempat tinggal tetap dan bertani. Jenis peralatan pada zaman ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong.
Setelah zaman neolithikum berakhir digantikan dengan zaman Megalithikum (zaman batu besar).
Zaman Logam
Pada zaman ini manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam. Zaman Logam terbagi menjadi dua, yakni:
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia sudah mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Perunggu merupakan hasil campuran antara tembaga dan timah.
Zaman Besi
Pada zaman besi manusia telah dapat melebur besi dari bijihnya untuk dituang menjadi peralatan yang digunakan sehari-hari. Zaman besi merupakan zaman terakhir dari zaman praaksara.
Cara membuat barang-barang pada logam dilakukan dengan membuat cetakan terlebih dahulu. Setelah cetakan siap, logam yang hendak digunakan dituangkan ke dalam berbagai model cetakan. Cara pembuatan barang seperti itu disebut a cire perdue. Van der Hoop, salah seorang ahli sejarah dan arkeolog berpendapat bahwa cara pembuatan barang – barang pada zaman logam masih menggunakan tehnik bivall (tangan) dan tehnik bivalve (tangan pada bagian luar dan lilin dibagian dalamnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar