Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

YUK BERWISATA KE PUCAK TEACHING FARM MAROS

Masyarakat Propinsi Sulawesi Selatan patut bersyukur karena memiliki cukup banyak tempat rekreasi yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu di antaranya adalah Pucak Teaching Farm (PTF) yang terletak di Dusun Puncak, Desa Pucak, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Maros. Konsep rekreasi yang ditawarkan adalah agrowisata. Yang menarik karena lokasinya berada di atas tanah milik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Pucak Teaching Farm, .

Keadaan Lokasi dan aksesibilitas
Pucak Teaching Farm berada di ketinggian ± 300 mdpl dan terletak pada koordinat 05008’49” LS dan 119039’14,2”BT. Lokasi PTF terbilang mudah dijangkau karena hanya berjarak 35 Km dari Kota Makassar dengan rute Makassar - Batangase - Kec. Tombolopao. Dengan rute ini perjalanan dapat ditempuh selama kurang dari 2 jam. Transportasi menuju ke lokasi tergolong lancar. Selain tersedia angkutan umum (pete-pete) juga tersedia jasa ojek. Jika menggunakan angkutan umum dari Batangase cukup dengan mengeluarkan ongkos sebesar Rp. 10.000,- dan jika menggunakan ojek sebesar Rp. 30.000,-. Jalanan menuju lokasi umumnya datar, namun sangat disayangkan karena jalanannya sebagian belum diaspal.

Agrowisata Pucak Teaching Farm
Sejarah PTF dimulai pada tahun 1988. Ketika itu luasnya hanya 4 Ha dan merupakan perkebunan pribadi. Tanaman yang dibudidayakan adalah Mangga dan jeruk. Awal tahun 2000, pemilik mulai mengarahkannya untuk agrowisata dan mulai membangun beberapa fasilitas pendukung.
Konsep teaching farm muncul dari kesenangan pemiliknya melakukan inovasi di Bidang Usaha Tani (Farm). Banyak ide-ide yang diuji cobakan di Pucak termasuk beberapa  kebijakan yang akan diambil. Ketika itu, pemiliknya memegang jabatan tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan sehingga dalam mengambil sebuah kebijakan dirasa perlu melakukan uji coba.
Beberapa uji coba yang sudah dilakukan dan  telah menunjukkan hasil adalah budi daya jeruk siam, budidaya ikan nila dan ikan mas, penangkaran rusa jenis Rusa Timor, dan peternakan kambing Boerawa. Produksi jeruk siam dari PTF tahun 2008 adalah sebanyak 45 ton dan telah dipasarkan di beberapa kabupaten. Penangkaran rusa juga mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan, dari jumlah 6 ekor kini telah mencapai 70 ekor.
Keberhasilan dalam melakukan uji coba persilangan antara kambing Boer dari Australia dengan kambing PE (peranakan etawa), juga patut diberi apresiasi. Kambing etawa sebenarnya berasal dari India, namun yang ada saat ini  hanya merupakan hasil perkawinan dengan kambing-kambing lokal. Kambing PE selain dapat diperah susunya juga dapat dijadikan pedaging, tapi beratnya hanya 60 kg sehingga untuk meningkatkan manfaatnya sebagai pedaging dilakukan persilangan dengan kambing BOER yang beratnya dapat mencapai 160 kg. Hasil persilangan ini telah dipasarkan ke Pulau Kalimantan, Papua, Palu, Bengkulu dan Lampung.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sebagai sebuah areal agrowisata dan pembelajaran usaha tani, pengelola PTF telah membuat  beberapa uji coba yang kemudian dijadikan daya tarik. Selain kebun mangga dan jeruk, penangkaran rusa dan peternakan kambing, di dalam lokasi juga dapat ditemukan beberapa satwa lain seperti monyet, beberapa jenis burung, ular dan buaya serta peternakan sapi bali.
Di dalam kebun jeruk seluas 10 Ha, terdapat sebuah telaga buatan berukuran ± 2 Ha yang diperuntukkan bagi penggemar olahraga memancing. Di kolam inilah dibudidayakan ikan nila, dan ikan mas. Selain telaga itu, terdapat sebuah telaga buatan lagi yang diperuntukkan untuk wisata air. Telaga ini juga berukuran ± 2 Ha dan di atasnya membentang sebuah jembatan. Di dalam telaga dibudidayakan pula beberapa jenis ikan seperti pada telaga pancing yaitu ikan nila, ikan mas, tapi di telaga ini ditambahkan jenis ikan patin. Sebagai penunjang wisata air, telaga ini dilengkapi permainan air berbentuk bebek. Untuk menggunakan permainan air ini, pengelola memungut bayaran Rp. 10.000,-/30 menit.

Daya Tarik dan Fasilitas Penunjang
Saat memasuki sebuah tempat rekreasi, pengunjung harus melewati pos jaga yang dibangun di pintu gerbang  yang menunjukkan bahwa pengelola ingin memberikan perasaan aman bagi setiap pengunjung. Pos jaga ini juga berfungsi sebagai loket pembayaran. Biaya masuk dikenakan perorang sebesar RP. 5.000,-, namun bagi pelajar dan atau mahasiswa yang berkunjung dalam rangka penelitian tidak dipungut bayaran.  Areal parkir di dalamnya cukup luas, memadai untuk memarkir beberapa mobil maupun motor. Pemungutan biaya parkir dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten  Maros
Pengunjung biasanya ramai pada Hari Sabtu dan Minggu, atau hari-hari libur lainnya. Menurut pengelola, hampir semua kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan pernah berkunjung ke Pucak, bahkan ada beberapa pengunjung yang berasal dari propinsi lain. Motivasi berkunjung adalah untuk melakukan penelitian, berekreasi dan ada pula yang datang untuk melakukan kegiatan outbond.
Nampaknya pengelola sangat memahami bahwa proses pembelajaran lebih muda dilakukan sejak dini, dengan disediakannya areal seluas ± 2 Ha untuk perkemahan. Tentunya, areal perkemahan ini menjadi daya tarik tersendiri karena masih sangat sedikit tempat rekreasi yang menyediakan areal perkemahan secara khusus. Di Sulawesi Selatan, kegiatan perkemahan lebih banyak dilakukan di lapangan terbuka sehingga keamanan peserta perkemahan sulit dipantau. Dari segi keamanan, areal perkemahan di lokasi ini terbilang cukup aman dengan pagar tembok di sekeliling areal PTF.
Luas keseluruhan PTF adalah ± 35 Ha, dibatasi kebun masyarakat di sebelah selatan dan barat, lapangan (fasilitas umum) di sebelah utara serta disebelah timur dibatasi kebun, pemukiman, hutan/semak. Di dalam areal PTF mengalir Sungai Lekopancing sehingga pengelola tidak mengalami kesulitan air. Sungai ini selanjutnya melengkapi keindahan dan kenyamanan dalam berekreasi di Pucak.
PTF dibuat sedemikian rupa agar orang-orang yang berkunjung baik anak-anak dan dewasa betah tinggal berlama-lama menikmati keindahan dan pesonanya. Bagi pengunjung yang ingin menginap, pengelola telah menyediakan villa sebanyak 3 unit yang masing-masing unit dilengkapi MCK di dalamnya.  Biaya sebuah villa per 24 jam adalah RP. 250.000,-.
Fasilitas lain yang disediakan adalah kolam renang untuk anak-anak dan dewasa masing-masing 1 buah, sebuah lapangan bulu tangkis, sebuah kantin, sebuah mushola dan sebuah aula. Sepertinya aula berkapasitas 100-200 orang ini dibangun untuk menfasilitasi pertemuan atau acara-acara tertentu.

Pucak Teaching Farm bagi Masyarakat
Sejauh ini PTF telah mempekerjakan 35 orang karyawan yang umumnya (80%) adalah penduduk asli.  Mereka dipekerjakan sebagai staf pengelola, tenaga teknis di penangkaran, peternakan, dan perkebunan, serta beberapa orang sebagai cleaning service. Pucak Teaching Farm sebagai tempat rekreasi berkonsep agrowisata telah memberikan dampak positif dalam menciptakan perluasan kesempatan  kerja dan meningkatkan pendapatan daerah. Lebih jauh, PTF telah memberikan manfaat nyata dalam perkembangan dunia pendidikan dan usaha tani.
Sebagai sebuah lokasi agrowisata yang mengusung konsep pembelajaran, diharapkan PFT dapat menarik minat khalayak akan pentingnya kesadaran lingkungan hidup yang berkelanjutan dan bernilai ekonomis.*** (Sumber Penunjang; KSDA Sulsel) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar