Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Perkembangan masuknya agama Islam di Indonesia adalah sebagai berikut: Agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang, Mubaligh, dan kaum Sufi/ahli Tasawuf (ajaran/cara mendekatkan diri pada Tuhan) yang berasal dari Arab. Tetapi perkembangannya tidak menutup kemungkinan orang-orang dari India dan Persia masuk dan menyebarkan agama Islam tapi bukti-bukti menunjukkan agama Islam yang berkembang pesat di Indonesia adalah Islam yang berasal dari Arab. Agama Islam masuk ke Indonesia diterima oleh beberapa golongan yaitu golongan elite (terdiri dari raja, bangsawan, penguasa) dan golongan wong cilik (merupakan golongan lapisan bawah seperti pedagang serta rakyat biasa/jelata).
Dari ketiga golongan tersebut penyebaran melalui perdagangan dirasa yang paling efisien, sebab saat itu pelayaran dan perdagangan sangat berkembang pesat. Sehingga Agama Islam masuk ke Indonesia melalui kegiatan perdagangan yang tumbuh dan berkembang sebagai kegiatan ekonomi yang sangat penting di Nusantara.
Perdagangan
Para pedagang tersebut datang ke Indonesia untuk berdagang, mereka masuk ke Indonesia melalui Selat Malaka dan pada perkembangnya melanjutkan perjalananya ke Pelabuhan Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Awan, dan Ternate untuk mencari rempah-rempah. Aktivitas para pedagang tersebut selanjutnya memunculkan lahirnya kota-kota pelabuhan sebagai tempat persinggahan atau tempat tinggal sementara. Melalui komunikasi para pedagang Arab dan pribumi tersebut maka secara tidak langsung dan damai mulailah diperkenalkan kebudayaan dan ajaran agama Islam kepada penduduk nusantara.
Selanjutnya karena para pedagang tersebut harus menunggu angin yang baik untuk melanjutkan perjalanan maka mereka menjalin hubungan dengan penduduk setempat. Dari hubungan tersebut mungkin ada orang Asing tersebut yang menyukai orang pribumi dan mengajak untuk menikah sebelum menikah wanita pribumi tersebut diIslamkan terlebih dahulu dengan mengucapkan kalimat Syahadat. Dari pernikahan kemudian terbentuk keluarga Islam, yang akan mengembangkan ajaran agama Islam.
Awalnya kebudayaan dan ajaran agama Islam dikenalkan pada masyarakat Indonesia yang ada di pesisir pantai dan semakin berkembang ke pedalaman. Selanjutnya semakin berkembangan. Penyebaran Islam ke daerah pedalaman sebenarnya ditujukan kepada kalangan istana, yaitu raja, keluarga raja dan kaum bangsawan.
Politik
Secara politik, jika seorang Raja telah masuk Islam, maka rakyatnya pun akan mengikuti jejaknya mengingat rakyat daerah pedalaman sangat patuh dan taat terhadap perintah raja (paternalistik). Selain itu raja sebagai panutan/ teladan bagi rakyat. Semakin lama Islam berkembang di suatu kerajaan, maka selalu ada upaya untuk menaklukkan kerajaan yang lain, dimana upaya penaklukan itu disertai dengan penyebaran agama.
Perkawinan
Selain di jalur politik, Islam masuk ke Indonesia lewat jalur perkawinan. Dimana para pedagang arab, yang bermukim di Nusantara, menikahi perempuan-perempuam pribumi. Syarat untuk dinikahi oleh para pedagang arab tersebut, yakni harus masuk Islam terlebih dahulu. Begitupun sebaliknya Raja-raja Hindu ada yang mengawini putri-putri dari negeri Islam, contohnya: Raden Patah adalah anak dari Brawijaya yang kawin dengan Putri Islam dari Champa (Sumatera/Champa?).
Pendidikan
Para ulama/mubalig/kyai mendirikan pesantren di beberapa tempat di Indonesia. Di Pesantren para pemuda dari berbagai daerah menerima pendidikan agama Islam. Setelah tamat merekapun menjadi mubalig dan mendirikan pondok pesantren di daerah masing-masing. Semakin terkenal pada pesantren tersebut semakin besar pengaruhnya untuk menyebarkan agama. Contoh: Pesantren di Ampel Denta di Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat/ Sunan Ampel. Pesantren Sunan Giri, kebanyakan muridnya berasal dari Maluku. Pada perkembangannya banyak raja yang mendatangkan kyai sebagai guru/ penasehat agama raja/ bangsawan.
Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran/cara mendekatkan diri pada Tuhan. Memudahkan orang yang telah punya dasar ketuhanan lain untuk mengerti dan menerima ajaran Islam. Ajarannya banyak dijumpai melalui cerita babad dan Hikayat seperti Sejarah Banten, Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-raja Pasai. Tulisannya yang ada antara abad ke-13 sampai abad ke-18, ajarannya yang mengandung alam pikiran mistik Indonesia-Hindu seperti ajaran Hamzah Fansuri, Syekh Lemah Abang, Sunan Panggung, Syamsudin, Syekh Abdul Hamad, Nuruddin ar-Raniry. Ajaran pada abad 19 seperti Sumarah, Sapta Darma, Bratakesawa Pangestu.
Kesenian
Sarana kesenian digunakan sebab saat itu budaya Hindu sudah sangat kuat mengakar dalam kehidupan masyarakat sehingga tidak ada upaya untuk melakukan perubahan yang besar terhadap kesenian tersebut. Bahkan menggunakannya untuk menyebarkan agama Islam, contoh: seni gamelan dan wayang kulit. Selain itu berkembang pula cabang seni yang lain seperti, seni bangunan, seni pahat/ukir, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Hasilnya terlihat dengan adanya bangunan-bangunan Masjid kuno seperti di Demak, Cirebon, Banten dan Aceh.
Wayang adalah alat Islamisasi yang terkenal. Dengan Sunan Kalijaga sebagai tokoh yang paling mahir mementaskan wayang. Terkadang sebagai ganti dari upah menonton pertunjukkan wayang, para penonton diminta mengucapkan kalimat syahadat. Sunan Kalijaga terkadang menghubungkan cerita dalam kisah Mahabarata dan Ramayana dengan Islam. Sebagai contoh dalam kisah Mahabarata dikenal adanya senjata yang paling ampuh yaitu Jimat ”Kalimasada”, hal ini oleh Sunan Kalijaga diartikan sebagai Kalimat Syahadat.
Kesusatraan, contohnya Primbon-primbon pada abad ke-16 yang disusun oleh Sunan Bonang.[am]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar